Travelling

Tuesday, July 12, 2011

Berwarna Di Sawarna

Setelah hampir gagal tidak jadi ke  Sawarna dengan Picnicholic karena kekurangan kuota. Akhirnya 3 hari menjelang tanggalnya,saya menemukan twit dari justtraveller bahwa mereka mengadakan trip ke sawarna, jadilah guwe ikut rombongan ini, dan ternyata sodaraan sama backpackseru. Yupss dengan modal 475 ribu, jadilah saya ikut rombongan ini dengan jumlah peserta cuma 10 orang.
Pas tanggal 13 Mei 2011, ditempat yang sudah dijanjikan yaitu plaza semanggi kami berkumpul dipelataran dekat dunkin donat. yahh..berhubung tempat kerja saya cuma berjarak selemparan kolor, jadinya saya paling dulu nyampe.  Pengennya sih datang pas pasan, tapi berhubung teman kantor tidak ada yang lembur, akhirnya saya jadi nyampe duluan. Yang anehnya teman teman yang suka lembur hari itu mereka gak lembur, maksud saya biar saya shalat isyanya di kantor. Ya sudah sebelum jam 7 saya sudah nyampe di plangi. Ngiderlah saya sebentar di Giant sekalian shalat Isya. Jam 8 satu persatu sudah datang. yaii...ternyata teh fara dan suaminya akang arifin ikut lagi, suaminya yang tukang banyol. Mereka bawa jagoan dua orang,Fauzi dan Kemal.. Ehh..ada sepasang suami istri lagi Ocha dan Seno. Akhirnya 10 orang peserta ditambah guwe, mbak yanti , aryo dan juragan justtraveller dwi,berangkat di sopiri oleh herry yang dulu juga sopir saat ke Kiluan. yayy..bye bye jakarta yang macet.
Desa Sawarna  yang terletak di satu desa di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Panorama keindahan alam desa ini cukup menawan dengan banyak pantai disekitarnya. Objek wisata di desa ini banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Desa yang terlaetak di antara Sungai dan laut. Jadi selain bermata pencaharian nelayan, senagian warga desa juga bermatapencaharian senagai petani. Ini dengan dilihat banyak sawah sawah disekitar desa Sawarna ini. Pantai pantai yang indah sepertipantai Tanjung Layar, Lagoon pari, Pantai Ciantir  menjadi bukti kalau Desa Sawarna bepotensi sebagai Desa Wisata.
Desa Sawarna
Berangkat ke Desa Sawarna saya kira melewati Tangerang, Serang tersu ke Lebak. Ternyata tidak. Mobil melewati keluar tol Cibubur meleawti Rancamaya, lewat Sukabumi yang malam itu tetap macet cet. Setelah itu saya tewas tertidur, bangun bangun ketika mobil berhenti di Area Pelabuhan Ratu untuk memberikan kepada peserta untuk buangg hajat ehh..buang air kecil. Di subuh buta itu WC terletak diatas bukit. terdengar hempasan ombak. Setelah berhenti sebentar "sepertinya sopirnya mau ngambil napas deh" kami melanjutkan perjalanan ke Desa Sawarna. 
Hampir jam 6 kami sampai di Desa ini. Biasanya sih "kata mereka" jam 3 sudah sampai. Karena tol dan sukabumi macet serta jalanan yang semakin parah rusaknya, jadilah kami terlmbat sampai di Sawarna. Buru-buru saya dan teman mengerjakan shalat subuh. Wooww... ternyata kami menginap di rumah penduduk. Rumahnya bersih dan kamar mandinya ada bak mandi yang gede. pengen nyebur rasanya, secara dari semalam gak mandi. Yahh namanya juga backpacker, mandi dikurangi, jalan jalan dibanyakin..heheh.... jadilah saya tetap gak mandi pagi itu, karena pagi itu kami akan menyusuri pantai Lagoon Pari sampai ke Tanjung Layar. 
Setelah beristirahat dan sarapan teh, kopi panas serta snack yang kami bawa dar Jakarta. Kami bergerak untuk menyusuri pantai. Sarapan pagi ntar di Tanjung layar. Naik mobil kami diantar ke lokasi untuk menuju Lagoon Pari. Ditemani guide encep kami berjalan menuju Lagoon Pari. Bujubune..., kami mesti berjalan cukup jauh dulu untuk bisa sampai ke pantai, menyusuri sawah sawah yang telah selesai panen, tanah berlumpur. Sungguh perjuangan untuk mencapai bibir pantai,sekitar 3 Km mungkin kami berjalan. Tapi itulah perjuangan yang berat di bayar indah dengan melihat pantai yang sungguh indah dan belum terjamah. Ombak yang menerjang karang di sekitar Lagoon Pari menghilangkan penat kami yang sudah bersimbah peluh dan tak mandi pagi hihi...
Lagoon Pari
Perjalanan dilanjutkan menyusuri pantai untuk menuju Pantai Tanjung layar. Perjalanan yang melelahkan sebenarnya. Jauuuuuhh banget. Merangkak rangkak kami berjalan menyisir pantai yang indah,mungkin semangat kami di bakar karena di Tanjung Layar kami akan sarapan. Pelan tapi pasti kami merangkak, Sampai kami di Pantai Karang Bodas. Dinamakan Karang Bodas mungkin karena banyak karang disekitar pantai tersebut. 
Karang Bodas
Dari kejauhan kami melihat karang tinggi ,yuhuu akhirnya kami sampai juga di Pantai Tanjung Layar,horreyyy...kami sarapan !! Di Tanjung Layar saya banyak melihat beberapa orang yang nekat mengambil foto dekat dengan ombak. Sepertinya mereka mengambil foto ombak yang memang keren sekali gedenya. Terbayang deh...tiba-tiba ombak gede dan mengenai mereka. Bukan kasihan sama mereka , tapi kasihan sama kameranya, sayangkan kena ombak, rusak.
Di Tanjung Layar kami sarapan dengan nasi uduk plus telor balado, nikmat banget deh.setelah capek berjalan berkilo kilo meter. Ngobrol cekak cekik cerita lucu lucu, padahal kami baru kenal, tapi gitulah nikmat orang yang suka berpetualang, walau baru kenal saling "nyek mengeyek" tetap berjalan dengan sempurna. Mungkin satu penderitaan kali yaa....*mikir*
Selesai sarapan ternyata belum kelar juga untuk berjalan jauh.Sekarang kami berjalan balik untuk menuju tempat penginapan. Perjalanan lumayan jauh juga tapi tidak seperti tadi. Jalan lumayan rata, ada ladang ladang kacang tanah. Petani menawari untuk membeli. Pengen sih beli, tapi mau masak dimana?...wohoooo... ternyata Pantai Tanjung layar tepat berada dibelakang Desa Sawarna, bersebelahan dengan Pantai Ciantir. Pantai Ciantir yang biasanya dipakai untuk surfing oleh bule bule yang datang ke Sawarna ini. Benar benar ngerjain dwi ini....wohoooo.. tepar sudah kami sampai tempat  istirahat, tergelatak manis di teras rumah tempat kami menginap.

Mandi, makan siang dan tidurrr siangg, ada ya, trip yang bisa bobok bobok siang...,disinilah tempatnya.

Sekitar jam 3 an , setelah semua tidur siang kami melakukan perjalanan menyusuri pantai. Kali ini tidak jalan kaki lagi. Rencana kami mau lihat sunset di Pantai Pulo Manuk. Mampir disana pertama, wuuihh ternyata pantainya penuh karang. Dari jalan raya jalan kaki dulu menyusuri hutan kecil.
Lumayan foto foto sebentar,lihat ombaknya yang gede gede dan liahat fotografer nekat yang lagi nyari sudut poto yang bagus.
Pantai Pulo Manuk
Lanjut ke Pantak Karang Taraje. Yang dalam bahasa Sunda artinya tangga. *ehhh..pernah denger cerita tentang taraje antara orang betawi dan sundakan?* . Di pantai karena karang yang berbentuk tangga makanya dinamakan Pantai Karang Taraje. Sayang cuaca gak mendukung,mendung, jadi gak bisa lihat sunsetnya. yahh..poto poto narsis mah selalu ada lah.
Pantai Karang Taraje
Akhirnya kami balik ke penginapan untuk pulang karena cuaca kurang mendukung, tapi mendukung untuk perut kami yang lapar. Berhenti di warung pinggir jalan menikmati indomie rebus, sambil memmandang Pantai Ciantir dari atas, keerrreeen....
Pantai Ciantir
Pulang , Shalat maghrib. Selesai shalat, teteh farah dan misuanya ngajakin ke Pantai Ciantir menikmati suasana laut di malam hari. ihh..suasananya romantis banget, sepi sambil ditemanin gemuruh ombak malam hari. sayang gak ada lelaki yang menemani sambil main gitar, coba kalo ada. :)
Menjelang jam 10 saya balik, meninggalkan teteh dan suami yang masih ingin berduaan. ini couple romantis banget. iri saya.

Esok pagi hari minggu , selesai shalat subuh *agak kesiangan sih*. Saya bersama mbak yanti, teteh, dan suami kembali ke Pantai Ciantir. Pengennya sih mandi di laut. Akhirnya cuma melihat orang-orang mandi, dan melihat orang orang yang offroad pake motor di pasir Pantai Ciantir yang luas.
 
Setelah sarapan kami berangkat ke Goa Lalay. Jaraknya tidak jauh dari penginapan, tapi tetap dianter pake mobil. Ternyata untuk mencapai Goa Lalay ini kami harus berjalan kaki lagi melewati sawah- sawah yang sudah selesai panen. Ehh..juga melewati ibu ibu yang algi mandi hihi...bugil heheh.... sampai di Goa Lalay, ternyata sudah banyak orang yang kembali menyusurinya. Gak tau Goa ini terbentuk akibat apa. Ntar ya kita tanya om google. Tapi menurut saya lebih bagus Goa yang ada di Payakumbuh Sumatera Barat, Ngalau Indah.
Goa Lala
Kami menyusuri tidak sampai habis, balik ke penginapan mandi dan beberes untuk balik ke Jakarta lagi.
Selesai makan siang kami capcus ke Jakarta lagi. Semapt kami berhenti di sebuah warung,biasanya buang hajat dan makan. Ternyata view warung menhdapa ke Pantai Cimaja yang ada di Pelabuahan Ratu. Baguss.Sayang jalanan yang macet membuat kami sampai tengah malam di Jakarta. Sempat makan dulu di Sukabumi.
Pantai Cimaja
Sampai ketemu di trip berikut teman, Ocha dan misua Seno,mbak Yanti,Aryo,teteh Farah dan suami yang super ngocol akang Arifin,beserta dua brondongnya Kemal dan Fauzi dan juragan trip. dwi.., senang berkumpul bersama kalian...muaaahhhh..