Travelling

Sunday, March 27, 2011

Nyai Ontosoroh

Mereka memanggilku Nyai Ontosoroh...

Kata-kata itu guwe dengar saat menonton pertunjukan Nyai Ontosoroh. di Teater Salihara tanggal 25 Maret 2011 kemarin. Akhirnya guwe bisa juga nonton pertunjukan ini. Biasa... dapat tiket gretongan dari temannya Vanda :) 
Nyai Ontosoroh alias Sanikem diperankan oleh Sita Nursanti. Ternyata cerita ini disadur dari judul buku dari karangan Pramodya Ananta Toer yang berjudul Bumi Manusia. 
Pementasan yang cuma diisi oleh 4 (empat) orang sangat bagus, Nyai Ontosoroh, Tuan Herman Mellema, Annelies, dan Minke. Beda sama pertunjukan yang guwe tonton sebelumnya yang melibatkan banyak pemain.

“Aku harus buktikan pada mereka, apapun yang telah diperbuat atas diriku, aku harus bisa lebih berharga daripada mereka, meskipun hanya sebagai Nyai. Sekarang Sanikem sudah mati, yang ada adalah Nyai Ontosoroh.”

“Kita telah melawan Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.” 

Sayang guwe lupa bawa tustel, dapetnya ini doang....

Tuesday, March 22, 2011

Java Jazz 2011

Sungguh rejeki ulang tahun guwe. Sebenarnya males buat nonton Java Jazz 2011 kali ini. Karena pengalaman tahun lalu. Udah tempat jauh, sinyal henpon krodit. Jadinya males buat berburu tiket. Mana tiket mahal menurut ukuran guwe.

Tapi gitu dehh, orang baik rejekinya dari mana ajah "kedip kedip mata". Temen guwe vanda di tawarin tiket gratis 2 buah, daily pass sama tiket Goerge Benson. Mana bisa  nolak kalo guwe ditawarin, gratis pulak ! Jadilah guwe pergi nonton Java Jazz 2011 ini.
Berhubung pertunjukan Goerge Benson sore, jadi selepas shalat Ashar kami berangkat ke Kemayaoran. Bagus juga pertunjukan sore hari, jadi kami tidak perlu pulang terlalu laurut.
Goerge Benson memang paten. Suara dan penampilan dari guwe masih SMA sampai sekarang tetap bagus. Tak perlu komentar banyak buat penampilan si keling ini. Two thumbs lah...
Selesai pertunjukan guwe ama vanda cari makan dulu. Laper bokk. Tapi alamakk antrii puanjang sekali di setiap stand makanan. apa daya , kami mengantri makanan yang jumlah antrian yang tak banyak. Karena setelah ini kami langsung mau menonton Elfa Seciora. hiii..kami makan sambil mengantri masuk ke pertunjukan.
Penampilan dari Elfa Seciora lumayan lah mulai dari group anak anak sampai remaja. Ada Yovi, Dwiki,Hedi, dll
Makasih ya buat yangn ngasih tiket sering sering ajah yah......hihii...

Sunday, March 13, 2011

Trip Teluk Kiluan

25 – 26 Februari 2011
Yayyy…. Hari yang ditunggu akhirnya datang juga, jalan jalan Ke Teluk Kiluan selama 2 hari bareng Backpackseru (bayar 700rb). Teluk yang terletak di Propinsi Lampung, tepatnya di Lampung Selatan. Tapi kalo di cari di Google Maps, tidak ketemu dimana letak persis Teluk Kiluan tersebut. Anehhh sih….. Guwe menemukan peta teluk kiluan disini  lumayanlah... :) , tepatnya di Kelurahan Negeri Kelumbayan, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Propinsi lampung.
Guwe berangkat ke Teluk Kiluan bareng rombongan Backpackseru. Surprise buat guwe, kali pertama guwe jalan jalan dengan teman teman yang sama sekali guwe belum kenal. Belum tahu wajah. Sekalinya kopdar langsung capcus jalan jalan. Tapi guwe yakin pasti anak anaknya seru seru semua.
Meeting point sudah ditetapkan di Plaza Semanggi jam 9 malam, dekat dunkin donat. Alhamdulillah lumayan dekat dari opis guwe, jadi guwe tidak rusuh banget buat kesana
Selesai shalat maghrib di kantor guwe meluncur ke plangi. Guwe sengaja berangkat cepat, karena guwe mau beli makanan kecil sekaligus obat obatan yang guwe perluin selama jalan jalan ini. Setelah selesai bela beli guwe ke area dunkin donat. Mata guwe melihat orang orang yang bawa gembolan gede *langsung nuduh*. Guwe pertama kali menemukan yulia. Karena guwe haus guwe nongkrong ama yulia di DD, sambil mata clingak clinguk keluar. Diluar sepertinya sudah banyak peserta jalan jalan iniSekitar jam 9 an kita kumpul didepan,kenal kenalan, senyum senyuman hihiii…,ada yang bareng temen, adek kakak, ada yang bareng pacar , ada yang suami istri dan ada yang sorangan kayak guwe
Hampir jam 10 malam , dengan menggunakan mobil MPV akhirnya kita meninggalkan plangi menuju Teluk Kiluan. Guwe dapat mobil kedua. Bareng ama mbak lisa,yulia,novia, enji,lena,eva dan digit, reza (guwe tahu namanya reza pas dah mau pulang hiii..) dan yang punya gawe ardy. Mungkin karena semua pada pulang kerja, kami dimobil cuma ngobrol sebentar. Enji sama lena yang memang temenan sudah berpamitan untuk tidur dan sampai jumpa besok pagi hiii…, maklum mereka “nenggak” antimo. Yulia dan novia yang adek kakak juga udah tidur, mbak lisa juga udah tewas dengan sukses. Didepan eva dan sigit juga udah berpelukan kayak telethabies. Barisan depan ardy dan reza juga sudah angguk anggukan. Guwe ketawa ketawa lihat mereka tidur ,ada yang ngorok, ada yang kejeduk. Guwe manalah bisa tidur, secara sopir lintas sumatera…hihiiii…. Pengen sekali guwe mengabadikan mereka dalam keadaan tidur,pasti lucu ;)
Jam 12an malam , sampai juga di pelabuhan merak. Merangkak mengantri. Banyak sekali truk truk berjejer. Menurut berita truk truk ini bisa ngantri sampai seminggu. Kesian juga, coba kalo isi barang di truk itu gampang rusak pasti sudah rugi. Mungkin hal ini disebabkan karena tidak banyak kapal RORO yang beroperasi. Sudah banyak kapal yang uzur dan banyak yang sudah kebakar. Syukur untuk mobil penumpang antrian dibedakan dengan truk. Hampir satu jam kami mengantri, akhirnya masuk juga ke ke kapal untuk menyeberang ke pulau sumatera. Kapalnya kecil dan agak lambat,padahal cuaca tidak jelek. Alhamdulillah ombak tidak besar.
Sekitar hampir 3 jam lebih kami dalam kapal dan sampai juga di Pelabuhan Bakauheni. Kami sampai sekitar jam 6 pagi. Lama juga dalam kapal. Semua sudah pada bangun dan seger, karena rata rata semua tidur, termasuk guwe. Akhirnya guwe tewas juga, setelah selama satu jaman lebih nongkrong di dak kapal liatin laut yang gelap, sudah lama banget guwe pulang kampung tidak lewat darat. Rindu juga guwe mudik dengan mobil lagi.
Sopir langsung tancap gas menuju daerah Bandar lampung untuk sarapan pagi. Kami sarapan di Bandar Lampung. Ternyata tempat sarapannya adalah rumah makan Padang hahah…., “sarapan bewsarrr”. Tanpa sikat gigi dan cuci muka kami sarapan pagi, nikmat sekali rasanya, yaiyyalah lapar bokkk…!!!. Sambil sarapan ,sambil kenalan lagi dengan teman teman yang tidak satu mobil.Ada Dyah,novia,wiwi,ajeng,nita…..pokoke total kita 21 orang.
Sarapan Pagi
Selesai makan siang,tanpa mandi , tapi masih bisa sikat gigi (jadi gak bau jigong jigong amat),kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Klara. Lama perjalanan gak tahu, yang jelas sampai disana, semua pada tidur karena kekenyangan. Padahal jalan yang dilewati bak kubangan kerbau, alias rusak berat, tapi semua terlelap lap pulas,Cuma sopirnya doang yang gak tidur , yaiyyalahhh…. *timpuk*
Sampai di Pantai Klara, yang masih terletak di Bandar Lampung, Pantai ini airnya masih biru dan bersih. Sepertinya belum terjamah sama tangan tangan binal. Karena melihat airnya lautnya yang bening, ingin sekali guwe menceburkan badan, secara dari kemarin sore belum mandi,gerahkan di mobil di kapal ferry ahh, asem asem gimana rasanya badan. Tapi berhubung perjalanan ke Teluk Kiluan masih jauh, niat untuk mandi ditunda, jadi kami foto foto saja, maka banyaklah fotomodel dadakan yang mejeng di Pantai Klara singkatan dari Kelapa Rapat :)
Pantai Klara
Mejeng di Pantai Klara
Selesai poto poto perjalanan dilanjutkan kembali. Ada kejadian lucu disini, satu orang anggota mobil pertama tidak diketemukan, steve. Ketua rombongan dwi sibuk mencari kesana kemari, ditelpon gak diangkat. Setelah agak lama,akhirnya ditemukan lagi tidur di pondok di pinggir pantai. Hahaaa…dasar , ketiduran sambil baca buku cerita.Dia bawa buku cerita yang “katanya” tentang vampire. Tebal bukunya seperti yellow pages. Gak puyeng tu orang , masak lagi backpack gini masih aja sempat sempat baca. Ada ada saja.
Perjalanan ditempuh lebih kurang 3 jam. Seperti sebelumnya jalan yang dilewati sangat jelek sekali. Heran ya, saya Dinas Pariwisata, kenapa gak minta jasa marga buat baikin itu jalan ya, biar gampang mencapai tempat wisata. Mungkin ini salas satu penyebab kenapa ketika dicari nama teluk kiluan di google maps gak ketemu, karena jalan menuju kesana rusak parah hahahaa..*sotoy marotoy*. Tapi tetap pasukan di mobil guwe rata rata tidur. Guwe tetap menikmati perjalanan. Disepanjang jalan ,masih banyak rumah penduduk yang modelnya seperti rumah adat lampung. Rumah panggung yang terbuat dari kayu dan papan. Cuma sekarang tangga rumah sudah ada yang diganti dengan beton. Tangga beton itu ditengah dicor rata, sepertinya tempat lewat sepeda motor, bila disimpan dalam rumah *tuh kan guwe…?! sotoy marotoy lagi..;P*
Dari kejauhan kelihatan Teluk Kiluan,keliatan asyyik...akhirnya perjalanan yang melelahkan membuahkan hasil. Sampailah kami di Teluk Kiluan. Horreee….. Tak satupun rombongan yang mengeluh,walo perjalan jauh dan melelahkan,apalagi melihat teluknya yang tenang, gak sabar untuk segera bermain di laut. Rencananya kami akan menginap di Pulau Kelapa. Pulau yang mengitari Teluk Kiluan. 
Teluk Kiluan
Sementara menunggu kapal yang membawa kami ke Pulau Kelapa. Kami menyempatkan diri untuk shalat dulu. Dekat kami berhenti ada sebuah mushalla yang bisa kami gunakan untuk shalat. Ternyata disini penduduknya juga ada yang beragama Hindu. Karena banyak sekali Pura terdapat disini. Kata Lena, itu karena ada raja yang diusir ke Lampung * yang ini mah parah sotoynya*,hampir saja mbak lisa percaya sama penjelasan lena. Dan yang pasti disini tidak ada sinyal telepon dan listrik dari PLN ;P
Setelah menunggu agak lama akhirnya kami meyeberang juga ke Pulau Kelapa menggunakan boat kecil kapasitas 7-8 orang. Jaraknya deket sih. Tapi alamak tu si bapak bawa boatnya kayak sopir medan kencanggg banget. Basah kuyuplah kita kecipratan air laut. Yahhh….mungkin bapaknya tahu kita semua kagak mandi trus disiram pakai air laut hahha…… Dengan 3 kali bolak balik si bapak menjemput rombongan dan semua rombongan sukses basah kuyub disiram air laut. 
Langsung kita menuju tempat penginapan yang di komandani oleh Bapak Dirham.Penginapannya seperti rumah panggung mempunyai kamar 8 buah berjejer. Tapi jangan cari pelayanan yang cantik disini yah, pelayanannya ibu ibu tua hihii….. Dan kami beberapa jenak kami menarok barang. Makan siang sudah siap…,makanan digelar ditikar dan kami makan duduk bersila.Mmmm menunya menggoda sekali ikan kuah kuning, ikan goreng ,sambel dan sayur…, muantaapp pas banget ama perut yang sudah keroncongan. Sebentar makanan yang didepan mata sudah lenyap masuk ke perut masing masing. 
Selesai makan, kami langsung ke pinggir laut. Ada yang foto foto, mulai keliling pulau , nyebur kelaut dan ada yang sibuk nyari sinyal. Di Pulau ini walo memang tak ada sinyal. Tapi ternyata punya spot sinyal. Spotnya persis dibawah pohon! lucu…, semua pada sibuk nyari nyari sinyal. Sinyal yang ada Cuma telkomsel dan indosat. Walo hilang timbul mayanlah buat ngasih kabar ke orang orang tercinta. Guwe ..??! jangan kan sinyal orang “terchynta” saat ini belum ade lagi hihi..:(
Guwe mah pastinya sudah berenang dilaut. Senang banget bisa berendam. Hampir dua hari gak mandi. Seger !!!. Banyak juga yang mandi, selain guwe dan teman teman, karena di pulau ini ada juga rombongan lain, ada yang nenda malah. Jadi lumayan ramelah. Yang jelas belum ada bulenya. Jadi jangan berharap melihat orang orang berjemur. Mana berani orang Indonesia berjemur, wong kulitnya sudah apada gosong !!*menatap kulit sendiri*...Yang jelas pulau kelapa yang ada di Teluk Kiluan ini memang pantes buat dikunjungi, pasir yang putih , laut yang bersih, benar belum dijamah sama sekali.Tak menyesallah guwe ikut trip ini.

Puas berenang guwe mandi "bener" juga akhirnya. Tempat mandinya ditutup kayu dan terpal , tak ada atap . terbuka. Jangan bayangin ada shower, kran air dan lainnya. Airnya ditimba dulu pakai ember yang ditarik pakai tali. Persis seperti yang ada dikampung guwe hihii... Jadi bagi guwe mandi kayak gini ya biasalah..., bagi temen lain mungkin luarrr biasa.
Selesai Mandi dan ganti baju, guwe ngejar sunset. Sunsetnya bagus banget. Sayang guwe gak punya kamera yang bagus, jadi dapetnya seadanyalah, walo pake camdig lumyan jugalah hasilnya.
Selesai foto foto, kita kembali ke penginapan. Mesin gemset menyala, listrik sudah ada, saatnya mengecash hp dan baterai kamera. Shalat maghrib, makan malam dengan menu ikan yang menggugah selera, main kartu.Malam ini dihabiskan dengan tertawa tawa di pelataran tempat menginap. Tak ada gadget yang bisa dimainkan. Cuma ada satu televisi yang nyala, ibu ibu yang nyiapin masakan lagi nonoton sinetron " Putri Yang Ditukar". Enak juga hidup tanpa harus bergantung kepada fasilitas dari teknologi. Tapi apa sanggup selamanya?. Ya sudah nggak usah dipikirin, malam ini nikati dan tidur nyenyak berdempetan di hamparan kasur seadanya...

27 Februari 2011
Setengah 6 kami semua terbangun,buru buru shalat subuh karena rencana pagi ini kami akan berburu dolphin, Yesss Dancing With Dolphin hari ini !. Yupss sarapan dulu sebelum berangkat !. Karena dilautnya bakal lama. Hampir 5 jam. Rencana sih boleh berangkat pagi,tapi masih banyak yang belum bangun,karena menjelang subuh hujan,bikin males bangun. Sampai pagi pun hujan belum berhenti, sehingga kami tidak jadi jam 6 pagi lihat dolphin. Ya sudah kami sarapan dululah menunggu hujan reda…
Menjelang jam 9 pagi hujan berhenti. Segera kami bersiap siap mengarungi lautan buat melihat dolphin alias lumba-lumba. Dengan menggunakan pelampung kami siap mengarungi samudera.
Menggunakan biduk atau sampan aka perahu , kami mengarungi lautan lepas. Masing masing perahu diisi dengan 3 orang penumpang, karena kami 21 orang jadi sampan yang berangkat ada 7 buah. Guwe bareng mbak lisa dan tika. Bak pelayar tangguh kami mengaringi lautan buat menari dengan lumba-lumba. Kebayang lagu “nenek moyang ku seorang pelaut “ hihii…, berenang aja masih kadang dengan gaya batu, begaya banget guwee hehehhe…..
Ternyata sebelum rombongan kami , sudah banyak rombongan lain melihat lumba-lumba. Alhamdulillah, cuacanya cerah, hujan tadi sudah diganti dengan sinar matahari yang cerah. Perahu kami terpisah pisah sesuai dengan keinginan masing-masing dari sopir perahunya. Sejam-an lebih kami menuju lautan yang banyak lumba-lumbanya.Yang banyak malah lihat ikan kecil yang terbang, belum lumba-lumbanya. Tiba-tiba bapak perahu teriak ke arah lumba-lumba yang lagi terbang. Ya Allah….sungguh indah dan nyata. Dancing with Dolphin benar-benar ada dihadapan kami. Biasanya lumba-lumba yang dilihat cuma di Ancol , sekarang dirumah aslinya , ditengah lautan yang maha luas. Walau lumba lumba tiba-tiba menghilang bapak perahunya tidak putus asa buat mencari lagi. Beberapa kali kami melihat lumba lumba berada dekat kami. Kami Cuma bisa teriak-teriak bahagia, persis anak kecil “lebay memang”.
Dancing with Dolphin
Tapi itu benar adanya. Saking bahagianya guwe tidak bisa memfoto dengan baik, yang kefoto cuma pantatnya doang hiihii…, gak papalah lumayan sebagi bukti kalo guwe melihat dolphin di tengah laut lepas. Puas berkeliling melihat lumba-lumba, kami segera berbalik ke pulau,panas matahari semakin terik. Pas perjalanan pulang tiba tiba sekawanan lumba lumba muncul lagi, sepertinya memberikan ucapan perpisahan…,duh dolphin bahagia sekali guwe bisa melihat, moga kau tidak punah.
Sampai di penginapan kami bercerita tentang pengalaman kami bertemu dolphin. Ternyata tidak semua perahu yang berhasil melihat dolphin. Cuma ada 3 perahu. Jadi kami termasuk perahu yang beruntung, Alhamdulillah sekali. Segera guwe mandi, karena kami langsung balik hari ini ke Jakarta. Besok senin semua peserta backpackseru kembali beraktifitas lagi. Setelah mandi, berkemas, makan siang kami segera meninggalkan Pulau Kelapa. Puas, bahagia, sedih entah kapan bisa kesini lagi. Moga suatu waktu bisa dancing with dolphin di Teluk Kiluan lagi.
Kami mampir dulu di Pantai Mutun yang terletak dekat Bandar Lampung. Pantai ini ramai sekali dikunjungi. Sudah ada fasilitas permainan juga disini,ada banana boat, ada kapal yang bisa disewa kepulau kecil yang ada di Pantai Mutun, rame seperti di Ancol lah
Pantai Mutun
Pantai Mutun
Menempuh perjalanan yang cukup panjang, dari Teluk Kiluan,Pantai Mutun ke Bandar Lampung, seperti semula, semua tertidur pulas. Apalagi sekarang semua sudah capek banget. Di Bandar Lampung kami makan malam dulu, beli oleh oleh keripik pisang dan kerupuk kemplang “ ini kudu” kami segera menuju pelabuhan Bakauheni untuk kembali menuju Merak Banten. Karena kecurangan petugas pelabuhan, kami akhirnya baru bisa naik kapal sekitar jam 12 malam, sampai di Merak sekitar jam 3 pagi, guwe sampai dirumah jam 5an subuh…,turun di JDC bareng reza, sebelumnya lena turun di Karawaci. Sementara yang lain turun di Plaza semanggi. See you temen teman baruku, seneng sekali guwe bisa bergabung dengan orang orang yang seru. Yang benar-benar senang berpetualang tanpa rusuh dengan tempat seadanya, backpack sejati. See u backpackseru. Moga di trip selanjutnya guwe bisa bergabung dengan kalian semua….,sayang guwe gak ada poto semua peserta yah…
Note : masih banyak cerita cerita lucu sepanjang perjalanan yang tidak semua bisa terceritakan, tentang soto sop buah, foto foto ngeces yang masih guwe simpen hihii... see u , novia, yulia, mbak lisa, lena, anggi, adri,reza, eva, d(s)igit ajeng, wiwik, novi, mamet, tika, nita, diyah, mbak farrah, ayah arifin dan dwi,kapan kapan kita bareng jalan lagi yahh, serrru sama kalian semua


Thursday, March 10, 2011

Cirebon

Akhirnya bisa berkunjung ke kota udang ini. Sudah lama sekali guwe ingin sekali berkunjung ke kota ini. Selain terkenal sebagai kota Wali Songo. Cirebon juga terkenal dengan Batik. Batik yang terkenal dengan motif Mega Mendung.Dan yang paling utama mencoba makanan khas kota Cirebon ini. Jadi perjalanan 3 hari 2 malam, Insya Allah bisa ber-bolang ria di kota pesisir ini.
Tiket
Hari Pertama-3 Februari 2011
Bertepatan dengan Tahun baru China, guwe bersama tiga orang temen, elok,fanny dan monik nekat berbolang ria ke kota ini. Asli kita berempat sama sekali tidak tahu dengan kota ini. Syukur Alhamdulillah guwe punya temen milis nizma yang tinggal di Cirebon dan punya usaha Hotel Grinhill. Jadi guwe ama pasukan nginap disini dan mendapatkan harga khusus pula. Tenkiyuuuu..... :)
Berangkat dari stasiun Gambir dengan Cirebon Express jam 13.15 wib. Duduk di kelas bisnis tanpa AC. Bukan merekik dan sok pelit *padahal memang iya*, karena kelas eksekutif sudah penuh. Padahal guwe belinya 2 hari menjelang keberangkatan. Mungkin karena bertepatan hari libur jadinya banyak yang mudik.

Sampai di Stasiun Cirebon jam 18.05 wib. Kami langsung disambut dengan ramenya tukang becak yang menawarkan jasa. Sebelumnya guwe sudah berbbm ria dengan nizma , nanya soal ongkos becak. Tarifnya antara Rp 8000 - Rp 10.000. Ya sudah kami pun menawar ongkos. Mungkin karena tukang becaknya tahu kami adalah pendatang, mereka langsung memasang tarif tinggi. Gak sopan mereka !!, masak tarif yang mereka tawarkan sampai Rp 15.000 perbecaknya?.  Bener bener deh.... :((. Tapi untungnya kami bertahan dengan harga maksimal sesuai anjuran nizma. 
Ya sudah..., negosiasi selesai, tarif perbecak Rp. 10.100 dari stasiun ke hotel yang berada didaerah Tangkil. Kami menyewa dua becak.Seneng dong kita naik becak... . Guwe kebayang lagu becak ciptaan Ibu Sud .Cuma 15 menit kami sampai di hotel, turun dan memberikan uang ke tukang becak. Tapi ujuk ujuk tukang becaknya minta tambah duit. Loh kaget dong kami?,mereka merengut rengut minta tambah, katanya buat beli minum. Anehkan ya..? Sudah sepakat dengan harga, mereka malah ribut sekarang. Tahu gitu mending kami cari tukang becak yang lain. Sampai nizma dan asisten bantu ngomong, tapi mereka tetap tidak terima. Ya sudah daripada ribut , akhirnya guwe tambah Rp. 5000 lagi. Pelajaran lagi buat guwe. memang kudu tegas dalam hal menawar harga, kalau kita masuk kedaerah baru, biar gak dibodohi dan di semena menai orang !

Setelah kami menyimpan barang kami langsung keluar lagi nyari makan,yah perjalanan 3 jam membuat kami lapar. Tujuan kami Keraton Kesepuhan yang saat itu ada pasar malam dalam rangka Mauludan. Naik angkot GG kita kesana. Tapi dasar begok dan buru buru kami lupa nanya berapa tarif ongkosnya. Ya sudah berempat kami membayar Rp. 15000. Padahal ternyata tarif resminya cuma Rp. 2500 per orang. Capek dehhh...

Pas turun ke Keraton Kesepuhan, yang terlihat cuma pedagang kaki lima. Bingung Keratonnya tidak kelihatan. Apa karena malam hari ya ?. Ya sudah kami masuk menyusuri jalan diantara pedagang pedagang yang berjualan. sambil tanya sana sini dimana lokasi Keraton. Kalah sudah kami dengan perut yang lapar. Ditambah mata melihat tulisan Nasi Lengko. Dengan sangat yakin kami mampir ke warung makan yang ada di gang. 
Nasi Lengko + Sambel
Mantap!! mendarat mulus nasi lengko kedalam perut melalui mulut kami. Satu piring nasi lengko dengan harga Rp. 7.500 tandas!!. Dasar si ibu jualannya baik, dia ngajak kami ngobrol ngalor ngidul soal makanan cirebon. eh..dianya ngasih unjuk kuahnya docang. Dia suruh kami nyicip kuahnya. Enak dan seger, mana malam itu hari hujan,klop kan? Ya sudah dengan malu malu kucing guwe minta seporsi docang. Pelan tapi pasti docang masuk juga keperut kami.
Makan dengan 4 porsi nasi lengko, 1 docang, tambah kerupuk total yang dibayar Rp. 34.000,- saja . Murce yah..


Karena sudah malam, kenyang dan sudah capek, kami kembali ke penginapan. Sampai di penginapan , guwe ngobrol dulu sama nizma dan pasukannya AIA. Guwe kenal nizma setelah gabung dimilis Fashionesedaily ditahun 2008. Baru kopdar sekarang. hihii...

Yah , hari ini tuntas dulu 


Hari Kedua - 4 Februari 2011
Hari ke-2, kami berencana ke Plangon. Ini permintaan dari fanny. Guwe n yang lain oke oke saja. Sama sekali guwe gak tahu tempat ini. Fanny di rekomendasikan teman yang sudah pernah kesini. Jam 6 semua sudah bangun tidur, mandi, sarapan. Akhirnya jam 8 kami semua siap untuk berangkat. Berhubung 3 orang temen guwe hari ini balik ke Jakarta. Kita mesti ngatur tempat yang mana rasanya bisa dikunjungi. 
Pemandangan menuju Plangon
Plangon adalah tempat wisata hutan kera, yang terletak di luar Kota Cirebon.Dari Hotel kami harusnya 3 kali angkot kesana. Tapi kata pegawai hotel mending kami carter angkot kesana jadi gak perlu naik turun angkot. Dengan harga Rp. 35.000,murah juga - kami menyarter angkot ke plangon. Perjalanan setengah jam sampai kami di Plangon.
Ternyata Plangon memang hutan monyet. Baru turun dari angkot kami sudah disambut puluhan monyet. Guwe asli takut. Yah namanya monyet , kalo liat manusia "sodaranya" pasti dia minta jatah makan. Selain monyet, kami juga sudah disambut oleh bapak kuncen. Beliau ini yang menemani kami selama menyusuri hutan plangon.

Dengan membeli beberapa bungkus kacang kami naik ke atas bukit. Yang lucunya monyet monyet yang menyambut kami tadi tidak mau naik keatas. Menurut bapak kuncen, monyet itu mempunyai wilayah sendiri. Jadi tidak berhak memasuki wilayah monyet lain. Masing masing wilayah mempunyai raja sendiri. Nama raja di hutan plangon ada robert, jefri dll (asli guwe lupa ). 


Jumlah monyet menurut bapak kuncen 240 ekor. Sementara jumlah tangga 241 buah. Tauk deh apakah ada hubungan antara keduanya . Setiap wilayah bapak kuncen dan kami berhenti memanggil monyet monyet dan membagikan kacang kacang.


Akhirnya kami sampai juga di atas bukit Plangon. Ternyata ada 2 makam,yaitu makam Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan. Ujug ujug si bapak kuncen mengajak kami masuk ke dalam makam. Takut, merinding gak enak nolak juga akhirnya kami masuk kedalam makam yang dikunci tersebut. Si bapak menceritakan sejarah kenapa kedua pangeran itu sampai di bukit plangon. Cerita si bapak panjang, tapi asli gak masuk kedalam otak guwe. Takut dan merinding bowwkk. Duduk di dalam ruang makam yang gelap. Didalam ada makam yang umurnya sudah ratusan. gimana guwe bisa ngerti tu omongan si bapak kuncen ?!. Setelah selasi bercerita dan berdoa guwe ama temen temen disuruh menabur kembang ke kuburan. Masya Allah, mau tidak mau mau kudu juga naburin tuh kembang. Wejeehhh... judulnya mau jalan jalan sambil ketawa kenapa jadi ziarah yakk... Ya sudahlah guwe ama temen temen mencoba ngambil sisi positif. Kalo gak nekat mana pernah kita masuk ke tempat ini.


Tapi sejujurnya guwe bilangin, Bukit plangon ini sungguh indah. Hutan yang lebat, monyet monyet yang "jinak" dan banyak. Jadi kalo ke cirebon rugi juga gak kesini. Yang penting memang mesti punya niat baik. Jadi kita pun disambut baik sama orang orang dan monyet monyet di Plangon ini.
oh ya..,di Plangon ada sejenis buah atau tanaman yang jadi makanan favorit monyet monyet ini, namanya buah "rengas". Tapi kalo kena kulit manusia, akan menimbulkan gatel yang amat sangat.
Buah Rengas
Setelah dari Plangon, kami menuju Plered. Mau cari bubur Mang Dul yang ada di Pasar Plered. Tapi ternyata mang dul bukanya sore. Ya sudah kami langsung ke Trusmi. Sentra batik cirebon. Naik angkot ongkos Rp. 2.500. tapi berhubung dari jalan raya ke jalan Trusmi agak jauh sedikit.Akhirnya kami nambah Rp. 5.000 untuk sampai ke jalan Trusmi ini.


Sepanjang jalan ini memang bertebaran toko toko batik. Pusing juga mau ke toko batik mana. Ya sudah kami masuk ke toko toko yang rasanya murah. Sanggupnya cuma ke toko batik Trusmi, Salma, Asofa. Padahal jalan Trusmi itu panjang sekali. Seperti Cipulir gitu deh. Di depan toko batik Trusmi guwe juga  lihat ada pembanguan. Sepertinya akan dibangun pasar batik. Jadi gak mesti jalan lagi jauh kebelakang. 
Di Trusmi ini, kami menemukan tahu gejrot. pecel dan sop buah. Pastinya kami tak lupa untuk mencobanya. :)
Dari Trusmi kami ke Grage Mall. Tiga pasukan mau cari ATM. Mau nambah infus lagi sekalian mau makan Nasi Jamblang Mang Dul yang ada disekitar Grage Mall. Maunya guwe, makan nasi jamblangnya langsung di warung mang dul. depan Grage Mall. Tapi menurut informasi yang didapat shift pertama sudah habis dan agak jauh lagi. Akhirnya kami makan nasi jamblang Mang Dul di Foodcourt Grage Mall dekat Matahari Dept Store.


Wuiihh..senengnya menemukan nasi Jamblang. Pastinya guwe mesen 2 porsi nasi jamblang sementara yang lain cuma satu. hihi... Ditambah sate kentang, tempe tepung, pepes udang dan sambel yang merah. Nyamm lahap kami makan. Eh ternyata elok tergoda makan empal gentong dengan alasan mumpung di Cirebon. Padahal alasan sebenarnya bukan itu ;). Sementara fanny pesen tahu gejrot lagi. Maka satu empal gentong dan tahu gejrot masuk lagi kedalam perut.Guwe ikutan icip icip saja :)

Setelah selesai makan, kami mau pergi ke tempat beli oleh oleh cirebon, Sinta Manisan. Soalnya tiga tempat guwe hari ini balik ke Jakarta. Sekalian guwe beli juga. Sirup Campolay sudah masuk ke daftar oleh oleh guwe. Emping dan manisan. Pengennya sih bawa kerupuk melarat. Tapi ngabisin tempat. Padahal guwe suka banget ni kerupuk. Dimakan sama bumbu kacang asem pedess, huuuu..nikmat.
Sebelumnya kami Ke Keraton Kanoman , sayang sekali Keraton ini sangat tidak terawat. Padahal banyak sekali nilai sejarah yang ada di Keraton Kanoman ini pastinya.
Karena sudah siang kami balik lagi kehotel. Tiga temen mau beres beres sebelum caww ke Jakarta. Mereka naik Cirebon Ekspres yang jam 18.15 WIB. Sedih juga sihh, gak ada temen. Tapi gak papa guwe bisa bebas wiskul sendiri, tanpa takut diketawain makan buanyak hahhaha...


Benerr, setalah ngantar mereka ke stasiun cirebon, guwe melanjutkan wiskul. sendiri. Berhubung udah hampir malam, guwe nyari deket deket hotel saja. Naik angkot sedikit trus guwe turun dan jalan kaki saja sambil nyari nyari makan. Pucuk dicinta ulam tiba. Guwe menemukan bubur sop. Siang tadi gak berhasil malem dapet juga. dan ternyata tidak jauh dari hotel. Semangkok bubur sop dalam sekejap pindah keperut. mau nambah sih, tapi gak enak ama ibu penjualnya;))

Karena sudah mahgrib saya bergegas ke hotel setelah selesai makan. Di jalan menuju hotel saya menemukan orang jualan roti maryam dan roti karim. seperti makanan ala india gitu. Yakin dong guwe tertarik untuk mencoba. sayang roti karim gak ada. Jadinya maryam doang yang dibeli. Coba kalau ada dua - duanya. Sepasang kekasih dah guwe lahap ;)


Hari kedua tuntas perjalanannya. Sampai hotel saya langsung mandi dan keramas, kebayang perjalanan siang tadi yang agak mistis. Mana sendirian lagi di kamar hii..., Alhamdulillah untung gak apa apa.


Hari Ketiga - 5 Februari 2011
Karena malamnya guwe tidur sangat larut, jadilah hari ini guwe bangun agak siang (tapi subuh udah bangun,nyambung lagi). Padahal rencana di otak guwe pergi kesana sini. Maklum kenapa guwe tidur larut karena guwe takut tidur sendiri.
Jam 9 pagi guwe selesai beberes, sebelum berangkat guwe sempat mandiian isya anaknya nizma dulu ;). Dia minta guwe mandiin. 


Rencana pertama guwe ke Makam Gunung Jati yang berjarak dari hotel kira kira 3 km. naik angkot sekali dan langsung turun di simpang makam sunan gunung jati. Karena naik angkot , saya mesti jalan beberapa ratus meter untuk menuju kesana. Ternyata isinya semua makam. yaiyaalah namanya juga Makam Gunung Jati. Saya tidak masuk kedalam area makam. gak berani karena sendiri. Jadi saya cuma melihat dari jauh Mesjid Sunan Gunung Jati yang ada dalam area makam.

Setelah selesai melihat area makam dari jauh (ehh..ternyata banyak peziarah yang datang kesini yang katanya minta wangsit). Guwe langsung mencari makan. Yaitu Empal Gentong Bu Darma yang jataknya juga tidak jauh. Cukup sekali naik angkot GG saja dari makam sunan gunung jati.
Turun dari angkot jalan sedikit , ketemulah yang namanya Empal Gentong Bu Darma. Rame sekali . Saya pesen empal gentong pakai lontong. Ternyata cara penyajiannya beda sama empal gentong yang dibeli di Grage Mall. Disini dipisah antara empal gentong dan lontongnya. Ternyata juga ditambah dengan sepring kerupuk kulit. Sebentar sudah itu empal masuk keperut. Berhubung tadi pagi saya cuma sarapan biskuit sama teh manis. Maka saya tambah lagi satu porsi lagi dan ini pakai nasi...hiii..kebolak ya, mestinya pakai nasi dulu baru lontong. 
Selesai makan guwe pergi Ke Keraton Kesepuhan. Penasaran karena hari pertama datang , Keraton sudah tutup. Keraton lumayan terurus , ada guide yang nganter dan menjelaskan sejarah Keraton Kesepuhan Cirebon.

Selesai muter muter, guwe lanjutin ke Pasar Pagi buat nyari Tahu gejrot , oleh oleh pesenan teman. Ketemu di Pujasera. Pesen tiga bungkus. Karena waktu shalat zuhur sudah masuk, guwe Shalat dulu di Mesjid Di Kota Cirebon. Bagus Mesjidnya.

Akhirnya guwe menemukan juga Mie Koc(l)ok khas Cirebon, hahah..pastinya guwe santap. walo perut masih begah selesai makan empal gentong dua porsi. Rakus memang.

Selesi semuanya guwe balik ke Hotel , beberes, rencananaya Nizma mau nganter ke Stasiun. Berhubung dia tiba-tiba gak enak badan, guwe akhirnya dianter sama anakbuahnya saja. Guwe pamitan cuma lewat telpon..

Sampai jumpa Cirebon, kapan waktu main kesini lagi...