Travelling

Monday, November 7, 2011

Musikal Laskar Pelangi

Tak ada yang lebih bahagia , bisa mengajak duo krucil untuk nonton Drama Musikal Laskar Pelangi ini pada penetasan kedua di bulan Juli 2011. Beli tiket udah jauh bulan pastinya, bareng pipit, fitri, keluarga vanda dan erika.
Pertunjukan konser yang lumayan menghibur krucil Tesa dan Humaira. Walo menurut saya tidak sebagus pertunjukan pertama tahun lalu.

 


Monday, October 31, 2011

Dieng Plateau

Trip di awal bulan Juli 2011 adalah pergi ke Dieng Plateu  besama Picnic Holic, bertepatan dengan acara Festival Dieng. Yuppss..senang pastinya. Saya ikut trip ini karena sebelumnya gagal ikut trip ke Sawarna, jadinya uang pembayaran trip sawarna saya limpahkan ke Dieng ini. Senangnya  ikut trip ini tidak sendirian, ada teman saya pipitbomber, fitri dan nita ikut dalam rombongan ini. Biasanya kalau ikut travel trip itu selalu sendiri ketemu dengan teman-teman baru. Tapi pasti bakal ada teman baru di trip ini.
Perjalanan dimulai dari pancoran, jam 7 malam kami sudah mulai berkumpul, saya, pipit, fitri, ita sudah nangkring. 17 orang terkumpul sudah (perempuan semua boww). Jam 8 malam (kurang seperampat) kalo gak salah,kami meninggalkkan pelataran pom bensin pancoran menuju Dieng Plateu. Yuhuu.. !!
Perjalanan yang direncanakan ditempuh sekitar 8 jam-an sampai ke Wonosobo molor semolornya. Sopirnya ancur banget, tiap jam berenti buat tidur. Asli baru kali saya menemukan sopir bis yang kerjanya molor habis. Saya tidak tahu apa karena dia tidak punya teman yang diajak ngobrol sepanjang jalan, atau memang dia tukang molor. Pokoke sopirnya kacau habis. Ditambah sopir ini tidak ada keneknya pula,bener bener mangkel.
Sampai Wonosobo sekiitar jam 10 pagi (udah menjelang jam 11 sih). Kami berenti di Wonosobo rencananya mau RiverTubing. Selesai makan (sudah gak jelas,makan pagi atau makan siang),kami akan dijemput operator ke tempat kami makan siang. Tunggu punya tunggu sampai jam 12 belum ada juga dijemput sama operatornya. Gelisah pasti terpancar dari peserta, terutama peserta bru yang baru ikut tourtravel ini (saya dan 8 orang teman),karena hari semakin siang sementara juragan perjalanan "agak" tenang-tenang saja.Karena tak ada kejelasan, akhirnya saya bertanya ke juragan yang punya acara. Tak ada kepastian juga,akhirnya saya memberanikan diri bertanya kepada pemilik restoran tempat kami makan. Ternyata mereka tidak tahu, huuuffh, oke baiklah....
Sekitar jam 1 siang datang orang yang bakal mengajak Rivertubing. hoohoo..dia menjelaskan kalau ban buat Rivertubing ini tidak cukup. whaakss?? tidak cukup..!! saya bertanya ke juragan perjalanan kapan dia booking buat Rivertubing,ternyata dia bilang kalau dia booking sudah jauh jauh bulan. Nah kalau sudah jauh jauh bulan alasan seperti ini tidak ada dong..ehh dia bilang kalau bannya dipinjam ama orang lain. Nah alasan apalagi ?. Saya akhirnya angkat bicara *singsingkanlenganbaju* untuk menjawab alasan yang tidak masuk akal tersebut. Mereka malah mengajak kami untuk arung jeram saja. Walah dalah...,maunya apasih operator ini. Banyak sekali alasan mereka. Akhirnya setelah beradu mulut (bukan ciuman loh),akhirnya acara Rivertubing hari ini dibatalkan.Akan diganti hari minggu sepulang kami dari Dieng. Sekali lagi ,oke baiklah....
Perjalanan dilanjutkan ke Dieng sekitar jam 2-an. Perasaan mangkel ,jelas ! Tapi namanya mau senang senang kami akhirnya tertawa bahagia saja menikmati kekacauan ini. Yang kebayang adalah Dataran Dieng yang indah *tsaah....mana sempat twit twitan sama @escoret ,kalau dia juga lagi di Dieng. Seneng dong bakal dapat teman baru lagi,trus baca twitnya sepertinya di tukang jalan. Lumayan nambah koleksi temen tukang jalan, siapa tahu kalo nyasar bisalah dimintain tolong.
Perjalanan pertama kami di Dieng Plateau adalah ke Gedung Theatre Dieng, sekalian ketemu sapa juragan Dieng yang akan memandu kami selama di Dieng.Hohoo...udara Dieng sungguh dingin dan segar sekali. Dataran yang berkontur yang banyak ditanami tanaman kentang. Ternyata Dieng memang daerah produksi kentang (baru tahu). Mungkin karena udaranya yang dingin,jadi tanaman kentang subur tumbuh disini. Tapi ngeri juga melihat pinggang gunung Dieng ditanami tanaman rambat,tidak ada pohon yang besar,sangat riskan longsor.
Masuk ke dalam theater,kami disuguhkan cerita tentang sejarah Dieng.Sebagian wilayah Dieng masuk kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Konon nama Dieng berasal dari kata "Di" & "Hyang" yang secara keseluruhan Dieng diartikan tempat bersemayamnya dewa. Sementara penduduk sekitar mengartikan Dieng dari kata "Edi "  yang dalam bahasa Jawa berarti "cantik" dan "Aeng" berarti aneh.Yap Dieng memang tempat yang cantik, unik dan eksotis, dengan wisata kawah vulkanik,danau tiga warna,peninggalan candi,budaya lokalnya, keunikan anak gimbalnya serta masih banyak tempat wisata yang belum tereksplore. Tak menyesal saya menapaki kaki di tanah Dieng ini, walau perjalanan kesini penuh perjuangan dan ada kekacauan tadi pagi.
Sehabis menikmati sejarah Dieng di theater ini *poto-poto?,pastinya..*, perjalanan kami lanjutkan ke Kawah Sikidang. Sikidang berarti berpindah-pindah "sidang (dalam bahasa Jawa) atau kijang". Wuihh...berarti kawah ini termasuk kawah yang lincah,gesit dan energik ya... Bau belerang yang menyengat tidak membuat saya dan teman-teman terpengruh untuk berpoto-poto sana sini okeh.Selesai muter muter kami mampir di warung untuk ngopi dan membeli tempe kemul,Carica ,makanan khas Dieng. Dingiiiinn uyyy....
Lanjut perjalanan lagi,sekarang kami ternyata menyampai di "Museum Kailasa" Museum yang terletak dekat "Candi Gatot Kaca" . Di Museum ini juga ada theater yang menyajikan cerita tentang Dieng. Disini banyak terdapat patung patung (maap gak sempat baca,patung apaan,ntar kalo kesini lagi dibaca ^-^). 
Sore menjelang,maghrib menghadang kami harus segera ke homestay,karena tak satupun dari rombongan ini mandi :). Untung udara Dieng yang adem dan dingin, jadi kami tidak mengeluarkan keringat bau.
Disini terjadi "sedikit" kekisruhan antara peserta trip yang baru dengan peserta trip yang lama. Kami menginap di di sebuah rumah yang mempunyai 4 kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga dan satu uang mushalla. Peserta trip lama yang berjumlah 8 orang menguasai 2 kamar tidur, sementara kami peserta trip yang pertama ikut tourtrip ini yang berjumlah 9 orang mesti uwel uwelan bk sarden di kmar yang berukuran 3x3 m2,yang didalamnya ada satu tempat tidur sedang, yng normalnya cuma cukup buat 2 orang. Tak ada basa basi dari peserta lama untuk bergabung di kamar mereka, dan tidak ada sama sekali dari juragan trip tentang pembagian kamar. Kecewa ? jelas !,karena tak ada keadilan sesama trip.Merengut ? pastinya 9 orang ini merengut. Tapi karena kami merasa senasib, hingga kami jadi sahabatan sampai sekarang. 
Kekecewaan kami malam itu terobati ketika mas pepeng aka escoret bersama 2 temannya putro (yang satu lagi lupa namanya,maaf), nyamperin kami ke homestay mengajak kami menonton wayang dia area candi arjuna. Karena malam itu sesuai itenarary tidak ada acara apa-apa. Dengan nekat kami menembus malam yang gelap dan dingin Dieng menuju candi arjuna nonton wayang dan mendengar informasi tentang dieng dan potong gimbalnya dari juragan Dieng ini.
Senang dapat teman² baru yang lucu,hobby jalan jalan. Eh ternyata Festival Dieng (pemotongan rambut gimbal) ini disponsori oleh mahasiswa KKN yang berasal dari  UGM (mungkin ada dari universitas lain). 
Yang jelas malam itu kami tak menonton wayang sampai selesai,selain karena Wayang itu semalam suntuk, pastinya juga karena udara Dieng sangat amat dingin, yang disebabkan oleh angin muson dari Australia. selain itu subuh subuh kami mesti ke Sikunir melihat sunrise.
Dengan berat hati kami ber 9 orang segera balik ke homestay. Peserta lainnya,terserah mau pulang apa gak :))). Tidur empet empetan di kamar dan sebagian ada yang tidur di area Mushalla kami nikmati malam itu, dingiiinnn..pasti !!
Sekitar jam 4 kami pintu kamar digedor,malas banget dingin dingin itu bangun. Tapi karena kami memang niat buat liat sunrise, kantuk dan dingin kami lawan (yang ini pasti lebay :P). Shalat subuh dan langsung tanpa ke Bukit Sikunir. Hohoo....kami harus trecking sedikit untuk mencapai puncak ini. Dan Subhanallah indahnya...


Selesai menikmati sunrise dan poto poto kami melanjutkan perjalanan ke Danau Tiga Warna. Katanya air danau ada tiga warna. Tapi kenapa saya tidak bisa melihatnya ya ? . Yang jelas saya melihat danau yang tenang, ditambah masih ada kabut disekitar danau tersebut. 
Poto poto narsis selesai disekitaran danau, sarapan , kami balik ke homestay untuk mandi mandi dan siap siap melihat acara Dieng Culture yang sesungguhnya, yaitu potong rambut gimbal. Berdasarkan informasi yang kami dapat, acara akan dimulai jam 8 pagi. Dimulai dengan arak arakan keliling kampung, entah kampung mana ? :P
Sembari menunggu arak arakan anak gimbal keliling kampung, kami mengunjungi Komplek Candi Arjuna , yang nantinya bakal tempat prosesi acara potong rambut anak gimbal. Sayang sekali kami tidak melihat prosesi ini sampai selesai, cuma lihat anak anak gimbal lewat doang. Tahun depan Insya Allah...


Sampai jumpa Dieng, tak cukup sekali untuk menikmati daerah mu...

Friday, September 30, 2011

2 Tahun Gempa Padang

30 September 2011 ,bukan tanggal tentang kekejaman PKI lagi yang aku peringati dan kuingat. Tapi Kesaktian Sang Maha Kuasa dalam meluluhlantak bumi Ranah Minang tepatnya kota Padang dengan sentilan bumi digoncang yang mengakibatkan Gempa besar yang mencapai 7.9 Skala Richter tanggal 30 September 2009 jam 17.15 WIB yang kurasakan sendiri.Maha Besar Allah dengan segala kuasaNya.
Tak Terasa 2 tahun berlalu sudah, Gempa yang menurut @infobencana Korban tewas 1.117 orang,luka berat 1.214 orang , dan luka ingan1.688 dan 135.448 rumah RB, 65.280 RS,78.604 RR ,termasuk 1 cucu ibu saya yang hilang ditimbun runtuhan Pasar Raya Padang , yang sampai hari ini tidak ditemukan Jasadnya.Cerita gempa yang pernah saya bagi disini , yang setiap tanggal 30 selalu saya baca sebagai bahan perenungan buat saya, bahwa saya masih diberi kesempatan hidup, menjadi orang bermanfaat.
2 tahun bukan berarti Kota Padang sudah banyak perbaikan. jauh jauh... Apalagi tahun 2010 juga terjadi Gempa Mentawai yang terjadi tanggal 27 Oktober, sesaat saya baru menginjakkan kaki di ibukota setalah baru pulang dari kampung halaman, karena ada keperluan keluarga. Shock pastinya, belum rasanya hilang ingatan gempa 2009,sekarang sudah gempa mentawai,tsunami lagi. :(
Walaupun tertatih masyarakat kota Padang bangkit membangun kampung masing -masing. Tidak sedikit bantuan datang. Tapi tidak sedikit juga bantuan itu hilang dan tidak sampai ke korban bencana, menyedihkan. Bantuan buat korban malah ditilep. Kok berani ya ? apa gak takut hukuman?, baik hukum dunia maupun hukum akhirat. Wallahualam.
Belum banyak perbaikan pembangunan yang terjadi di Kota Padang,walapun katanya banyak sekali bantuan yang datang. Jadi tidak mengerti itu bantuan buat siapa, buat korban bencana atau pejabat yang haus harta. Pasar tempat cucu ibu saya meninggal sampai sekarang saja belum dibaikin. Yang ada pedagang pedagang dibekas pasar berjualan di pinggir jalan, menghambat pejalan kaki dan kendaraan bermotor. Warga yang rumahnya runtuh masih banyak belum mendapatkan bantuan. 
Simulasi gempa pun jarang dilakukan. Padahal sebagian warga padang sangat takut sekali. Rumah rumah yang ada disekitar pantai sudah banyak yang kosong, atau kalau ada yang mau beli dijual. Mereka mencari rumah yang jarak dari bibir pantai agak jauh. Banyak orang tua yang anak anaknya merantau, mereka membawa orang tua dan tidak membiarkan tinggal di Padang. Entah apa jadinya kota Padang kalau semua warganya meninggalkan kampung halaman. Tapi masih banyak juga kok warga yang masih cinta dengan kota Padang,keluarga saya contohnya. Hidup mati dimanapun bisa. Pasrah kepada Allah SWT. Jam segini 2 tahun yang lalu, jam yang mencekam buat saya, dan saudara saudara di Padang kota tercinta. Semoga tidak ada bencana besar lagi setelah gempa 2009 ini. Dan berharap semoga Padang kembali hidup dengan segala aktivitas. Amin


 

Friday, September 9, 2011

Solo Batik Carnival

Melanjutkan cerita saya sebelumnya. Disini khusus saya ceritakan tentang kemeriahan Solo Batik Carnival yang ke 4. Mupeng lihat Carnaval kebudayaan dimulai dengan membaca Jember Festival (sampai yang ke 10 kali belum penah kesini,semoga tahun depan). Saya sangat senang sekali akhirnya bisa datang melihat Solo Batik Carnival ini.

Acara pagi yang ada di depan hotel saya menginap dalam rangka memeriahkan Solo Batik Carnival adalah Srawung Batik . Srawung Batik dimeriahkan dengan bazar dari pengrajin batik Solo yang tergabung dalam UKM, tarian daerah khas solo dan juga ada angguk (bener gak sih tulisannya). Acara pagi ini dibuka oleh ketua UKM Solo. Pagi itu acara meriah sekali.
 
Dari sore penonton sudah membanjiri area sepanjang Jalan Slamet Riyadi menyaksikan Solo Batik Carnival IV yang diadakan pada hari Sabtu tanggal 25 Juni 2011. Solo Batik Carnival tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, selain diadakan pada malam hari, peserta menggunakan kostum peserta bernuansa citra keemasan yang dituangkan dalam tema " Keajaiban Legenda" , yang dibuat berdasarkan karakter yang ada pada legenda tersebut. Solo Batik Carnival juga menampilkan koreografi yang dipadukan dengan iringan musik gamelan.

Saya yang juga nginap di salah satu hotel yang ada di Jalan Slamet Riyadi, sehabis wiskul dan keliling solo, dan sore sore saya duduk manis dekat Purwosari tempat start acara Solo Batik Carnval ini. Wooww..begitu banyak fotogrefer, gak tahu mana yang wartawan mana yang bukan, saking buanyaknya..
 
Acara dibuka oleh Walikota Jokowi Widodo , dihadiri oleh Wakil Walikota Hadi Ruyatmo. Acara dimulai jam 19.00 WIB. Banyak undangan yang datang dan pastinya banyak penonton berkumpul di Jalan Slamet Riyadi sampai kawasan Ngarsopuren Mangkunegaraan.

Keajaiban Legenda  merupakan bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Legenda ini juga sebagai inspirasi kostum yang digunakan di Carnival ini. Ada 4 (empat) Legenda terkenal yaitu : Roro Jonggrang, Ratu Pantai Selatan, Kencana Ungu dan Ande-Ande Lumut yang menjadi Tema Solo Batik Carnival 2011.

Ande-Ande Lumut
Mengisahkan tentang Pangeran Inukertapati yang bertemu dengan Klething Kuning, bungsu dari 4 bersaudara (Kleting Merea,Hijau,Biru), anak-anak seorang janda di desa tempat Pangeran Inukertapati. Mereka saling meningat,Pangerang Inukertapati tahu bahwa gadis itu yang bakal jadi calon permaisuri Kerajaan Banyuarum. Sayang mereka tak pernah bertemu lagi.
Beberapa tahun kemudian,seorang pemuda tampan Ande-Ande Lumut (anak seorang janda) mengumumkan bahwa dia sedang mencari istri. Tak seperti gadis gadis lain dan saudaranya Kleting Kuning tidak semangat mengikuti sayembara ini karena dia masih teringan Pangeran Inukertapati. Namun karena dinasehati oleh bangau ajaib penolongnya akhirnya dia ikut serta.
Dalam perjalanannya mereka harus menyeberangi sungai yang dalam. Munculah penjaga sungai Yuyu Kungkang (kepiting raksasa). Si Yuyu menawarkan untuk menyebarangkan gadis-gadis desa dengan imbalan ciuman. Gadis-gadis desa menyetujui kecuali Kleting Kuning. Kleting Kuning dapat menyebarang tanpa mencium Yuyu. Singkat cerita, Ande Ande Lumut mengetahui hanya Kleting Kunig saja yang tidak dicium oleh Yuyu,dan ternyata Ande Ande Lumut itu adalah Pangeran Inukertapati. Akhirnya Kleting Kuning dijadikan permaisuri dengan nama Dewi Sekartaji.
 


Roro Jongrang
Roro Jonggrang adalah seporang putri yang cantik jelita dari kerajaan Baka, ayahnya terbunuh dalam pertempran melawan Bandung Bandawasa, seorang pangeran dari Kerajaan Pengging. Ketika Bandung sampai di Baka, tiba tiba timbul keinginananya untuk mempersunting Roro Jonggrang. Namun Roro Jonggrang mengajukan syarat yang berat, yaitu membangun 1000 candi dalam satu malam. Dibantu kawanan peri dan jin, Bandung Bandawasa membangun candi-candi tersebut, tapi Roro Jonggrang melakukan tipu muslihat sehingga candi yang berhasil dibangun cuma 999 buah. Mengetahui Roro Jonggrang melakukan tipu muslihat, Bandung Bandawasa murka dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi batu melengkapi candi buatannya. Prambanan itu hasilnya.

Ratu Kencono Wungu
Ratu Kencono Ungu yang menolak pinangan dari Minak Jonggo, yang membuat Minak Jinggo menjadi murka. Dengan pasukannya dia berniat menyerang Ratu Kencono Wungu. Mengetahui hal itu, Ratu Kencono Wungu mencari seorang kesatria yang mampu mengalahkan Minak Jinggo. Terpilihlah Damar Wulan, pemuda yang gagah dan tampan yang mememiliki kekasih bernama Anjasmara, seorang putri dari patih Ratu Kencono Wungu. Karena hubungan tidak disetujui oleh orang tua Anjasmara, Damar Wulan pun dimasukkan kedalam penjara. Melalui wangsit yang diterima Ratu Kencono Wungu akhirnya membebaskan Damar Wulan untuk membunuh Minak Jinggo. Karena kesaktiannya Minak Jinggo kalah dengan membawa kepalanya. Karena Kencono Wungu takut atas kesatian Damar Wulan dia memerintah orang untuk membunuh Damar Wulan. Karena dia sakti Damar Wulan hidup kembali di depan sang Ratu. Ratu pun akhirnya merestui hubungan anaknya Anjasmara dengan Damar Wulan
 


Ratu Laut Selatan
Alkisah, Nyo Roro Kidul adalah seorang ratu yang cantik bagaikan bidadari, kecantikannya tak pernah pudar di sepanjang zaman. Di dasar Laut Selatan, yaitu Samudra Hindia yang berada disebelah selatan pulau Jawa. Ia bertahta pada sebuah kerajaan makhluk halus yang sangat besar dan indah. Konon Ratu Kidul menurut cerita adalah seorang wanita yang berparas elok, Kadita namanya. Karena kecantikannya, ia sering disebut Dewi Srengenge, yang artinya Matahari Jelita. Kadita adalah putri Raja Munding Wangi. Walaupun Kadita sangat elok wajahnya , Raja tetap berduka karena tidak mempunyai putra mahkota yang disiapkan sebagai penggantinya. Baru setelah Raja beristri Dewi Mutiara baru lahir seorang laki-laki. Akan tetapi karena perhatian lebih, Dewi Mutiara mulai mengajukan tuntutan tuntutan,antara lain memastikan anaknya lelaki yang akan menggantikan tahta dan Dewi Kadita harus diusir dari istana. Permintaan pertama di kabulkan tapi permintaan kedua Raja Munding Wangi tidak bersedia.


Tapi sungguh saya tidak tahu mana mana yang dari Carnival Batik yang mewakili karakter tersebut heheh...
 Sampai ketemu di Solo Batik Carnival tahun depan....