Travelling

Sunday, August 21, 2011

Solo - Jogja

Akibat baca majalah Jalan-Jalan, saya menemukan ada acara di akhir bulan Juni di Solo yaitu Solo Batik Carnival. Mulailah saya mencari apa itu Solo Batik Carnival,lokasi Carnival, dan yang lain-lain termasuk bagaimana mencapai kota Solo itu. Soalnya saya belum pernah sekalipun mengunjungi kota Solo. Melalui thread di Fashionesedaily, mencari info tentang kota Solo ini sangat gampang. Semua yang ditanyakan akan senang hati dijawab sama teman-teman di forum ini. Thanks girls.
Sebulan sebelum hari H, saya mulai memesan tiket ke Solo. Saya akan menggunakan transportasi kereta api kesana. Karena pas acara Solo Batik Carnival ini bertepatan dengan liburan anak-anak sekolah saya kudu cepat cepat untuk membeli tiket KA. Dan tidak lupa saya juga memesan hotel tempat menginap. Yayy.. persiapan sudahh beres. Tiket kereta api PP sudah ditangan dan voucher Hotel Riyadi Palace yang saya pesan dari Lagunatrip sudah didapatkan. Rencana saya juga akan mlipir ke Jogja Yuhuu...Solo - Jogja aku datang...
2 (dua) hari menjelang hari H , saya mengingatkan Vanda teman saya yang ikut perjalanan untuk segera berpacking ria. Tapi ampuuunn...dia belum bilang suaminya jalan-jalan ke Solo. Tepok jidat deh, jadinya dia gak jadi ikut, mana mungkinlah dia bisa ikut secara belum ijin, tiba-tiba jalan terus meninggalkan suami dan anak tiba *Noted to my self*. Akhirnya saya mengajak teman saya Asaitiel untuk menemani, berangkat sendiri sih bisa, tapi sayang tiketnya.
Jumat malam saya bertemu dengan Eti untuk naik Kereta Argo Lawu jurusan Solo, Tepat jam 8 kereta bergerak meninggalkan Gambir. Perjalanan pertama naik kereta malam,deg-degan. KA diperkirakan sampai Solo jam 4.30 pagi. Lumayan lama ya.... . Di kereta saya mencoba untuk tidur. Tapi karena lampu di kereta membuat tidur saya tidak pulas. Maklum saya tidak terbiasa tidur terang. Saya "tak takut akan gelap" ah seperti lagu Sheila on 7 dan siapa itu penyanyi cilik.
Jam 4 an kami sudah memasuki daerah Klaten, kemudian stasiun Tugu Jogjakarta dan akhirnya jam 5 an sampai di Stasiun Solo Balapan. Agak molor sih,senang akhirnya selamat sampai tujuan. Alhamdulillah.

Setelah subuh di stasiun, kami menuju Hotel tempat kami menginap. Dengan dianter Taxi (mobil Colt) yang bisa memuat 10 orang dan membayar Rp. 25.000,- kami sampai di Hotel Riyadi Palace tempat kami menginap. Hoo..hoo Hotel ini terletak di Jalan Slamet Riyadi, yang nantinya bakal tempat Solo Batik Carnival. Weww...di depan Hotel sudah banyak tenda tenda bazar untuk menyambut Solo Batik Carnival, panggung acara untuk memeriahkannya. Alhamdulillah tidak salah pilih tempat menginap, karena ternyata dekat dari titik start acara Solo Batik Carnival yang nanti malam akan di laksanakan.
Istirahat, sarapan pagi, mandi, saya siap siap untuk keliling kota Solo sembari menunggu acara nanti malam. 
Jalan pastinya mencari kuliner, berhubung pagi kami sudah sarapan di hotel dan  juga sudah jam 9 , kami tidak menemukan yang namanya Nasi Liwet, hari ini liwet. Saya ke Museum Batik Danar Hadi yang berada di Jalan Slamet Riyadi juga. Dari hotel jalan kaki saja, lumayan jauh sih, tapi karena sepanjang jalan Slamet Riyadi Pedistriannya gede dan trotoar tempat jalan juga lebar, jadinya saya dan teman menikmati saja. Baru tahu jauh sewaktu kami pulang naik becak :)

Di Museum ini saya membayar tiket masuk Rp. 25.000, tiap orang. Dengan didampingi guide, dijelaskan tentang sejarah batik. Batik Solo, Batik Jogja, Batik, Cirebon, Batik Palembang, Batik dari China.. Semuanya ada ciri khas masing-masing. Juga dijelaskan cara membuat batik. Waduh ternyata membuat batik itu lama dan butuh kesabaran. Apalagi kalau batik tulis, benar benar dikerjakan dengan tangan. Proses untuk selembar kain batik berukuran hampir 2 meter itu bisa diselesaikan paling cepat 3 bulan. Prosesnya berulang ulang, dari mulai dilukis, dikasih lilin, diwarnai, bisa sampai 10 (sepuluh) kali. Itu kalau warnanya tidak banyak. Kalau banyak, tau deh berapa lama. Batik cetak pun juga butuh berapa kali proses. Waw..waww...gimana kita gak protes kalau negara tetangga kita Malaysia enak saja kalau batik itu adalah kebudayaan mereka, wajib berantem deh untuk membelanya. Dan juga sekarang saya jadi tidak tega untuk menawar harga batik, terutama batik tulis. Bikinnya susah cyiiiiinnn...

Sayang saya tidak diperbolehkan mengambil foto di dalam museum Batik Danar Hadi.Larangan ini bukan karena batiknya , tapi karena desain rumah museum ini sudah dipatenkan. *manggut manggut*
Selesai mengitari museum sampai masuk workshop pembuatan batik (kalau disini boleh poto poto). Saya membeli beberapa potong kain batik untuk dibawa pulang. Mahal sih, tapi tadi sudah janji untuk tidak menawar dan memang tidak bisa ditawar :P .
Gayanya sudah pas kan?

Keluar dari Museum pastilah kami lapar dan kami menemukan Tengkleng. Saya pesan 2 porsi, tapi bujubune itu satu porsinya buanyak banget. Jadilah satu porsi saya bungkus dan saya berikan kepada bapak becak yang mengantar saya keliling solo. 
Tenkleng

Kenyang makan kami melanjutkan ke Kampung Batik Kauman,trus ke Laweyan. Beli beberapa batik buat oleh-oleh. Menjelang sorem balik ke hotel untuk istirahat karena nanti malam acara utama Solo Batik Carnival dilaksanakan.
Tapi ya itu bazar di depan hotel sangat membuat saya dan teman untuk berbelanja batik, hehe..dasar lapar mata.

Jam 5 an kami sudah menunggu. Sepanjang jalan Slamet Riyadi sudah banyak orang untuk menunggu. Sungguh acara yang bisa mengundang wisatawan datang ke Solo. Foto Foto lengkap Solo Batik Carnival bisa di baca disini.


Besok harinya saya berencana ke Jogja, jadilah kami pagi pagi bangun, sarapan di hotel , lanjut sarapan lagi makan nasi liwet depan Novetel. Buru buru kami ke stasiun purwasari untuk mengejar kereta pramex. Yahh kami ketinggalan. Akhirnya dengan menaiki bis, kami ke jogja. Tujuan ke Jogja ya makan gudeg sama ke Mirota yang di Malioboro. Perjalanan hampir 2 jam. jam 11 lewat kami sampai di jogja. Dari terminal saya naik transjogja untuk mencapai Malioboro. Kami berhenti dulu, untuk makan soto ayam sekalian beli gudeg bu Tjitro yang sudah dikalengkan untuk dibawa ke Jakarta. 

Perjalanan dilanjutkan ke Mallioboro. Mampir lagi di Danar Hadi.Ada sale disini. Asaitiel teman saya mau beli oleh untuk keluarganya. Kebetulan karena perayaan hari jadi Jogjakarta. Lanjut ke Mirota , belanja buat krucil dan pastinya langsung ke Gudeg Yu Djum. Dua potsi gudeg masuk ke perut saya. heheh...lapar dan kangen ama gudeg. Harusnya malam ini saya nonton sendratari Ramayana di Prambanan, berhubung om Richard Gere jadinya tiket mahal sangat.

Kami segera menuju Stasiun Tugu untuk kembali ke Solo. Takut ketinggalan kereta api lagi,karena kereta terakhir ke Solo jam 7 malam. Malas naik bis, kayaknya lebih aman naik kereta api deh.

Jam 8 an sampai di Solo, dan dianter becak langsung ke Galabo untuk makan malam disana. Galabo tempatnya persis di depan PGS. Saran saya , mending kalau naik becak pas malam hari saja, disaat sudah tidak angkutan umum. Naik becak di solo mahhhaaalll... !!.
Sate Buntel & Wedang
Sampai di hotel jam 10 an,walau sebenarnya tidak puas di Jogja karena sebentar, seenggaknya niat makan gudeg kesampaian. Ntar ahh..ke Jojga lagi,  Jogja emang ngangenin.
Alhamdulillah hari ini puas jalan-jalan serunya. Mandi dan tidurrrr.


Hari terakhir di Solo, setelah sarapan liwet lagi. Kali ini makan Nasi liwetnya dekat Plaza Matahari (Singosaren kalau gak salah). Beli oleh oleh kerupuk tahu. Beli kue di Orion. Pergi ke Keraton Surakarta dekat PGS. Tapi sayang kok keraton seperti tidak terawat begitu ya. Dari 3 keraton yang pernah saya kunjungi, Cirebon dan Surakarta dan Jogjakarta, Keraton Jogjakarta lah yang terawat baik. Sayang sekali sejarah tidak terlindungi ;(
Nasi Liwet

Setelah selesai shalat Maghrib, dengan diantar mobil dari Hotel Riyadi Palace kami menuju Stasiun Solo Balapan. 

Bye..bye..solo, Insya Allah kalau ada rejeki saya mau melanjutkan wisata kulinernya lagi. Belum semua tempat makan saya kunjungi..

No comments:

Post a Comment