Travelling

Tuesday, March 6, 2018

Jalan Jalan Turki - Istanbul Part 9

Ini adalah hari kedua terakhir kami sebelum besok kami kembali ke Jakarta. hari ini kami mau menikmati kota Istanbul dengan mengunjungi tempat tempat dengan sejarah Islamnya, dan yang terakhir mengunjungi pasar hihhi..Target bisa ke Blue Mosque , Aya Sophia dan Topkapi. tapi setelah berpikir dengan waktu, ke TopKapi kami putuskan untuk tidak masuk. karena kalau masuk kami tidak bisa mengider kota yang indah ini, sayang sekali sih.....
Demi Allah , ketika saya ditawarkan Dinar untuk mengambir tiket murah ke Turki tak ada kepikiran pas musim apa saya kesana, yang ada cuma syukur dapat tiket murah, muraaaah sekali. dan sedikit rasa takut karena masih banyak bom di Turki itu. Bismillah...dan Alhamdulillah perjalanan lancar dan kami tepat sekali datang ke Turki disaat musim semi, dimana bunga Tulip yang indah yang ternyata adalah bunga asli dari Turki sedang bermekaran, sepanjang kota yang saya lewati selama perjalan saya melihat bunga tulip. Puncaknya di Istanbul disekitara Blue Mosque, aya sophia , Top kopi ada perayaan bunga tulips. taman taman tulips yang indah dengan bermacam warna. Alhamdulillaah....Maka nikmat mana lagi yang kau dustakan dian ???



Kami cuma masuk ke Aya sophina dengan biaya tiket sekitar 40 Lira, harusnya lebih murah kalau kami beli tiket terusan untuk 13 museum di  Istanbul Turki yanitu 85 Lira. Kalo ke Blue Mosque tidak bayar.
Bangunan ini berada di Istanbul Turki dan dibangun oleh Sultan Ahmed I berasal dari Dinasti Ottoman yang menguasaiTurki pada abad ke-14. Sultan Ahmed I memerintah Turki mulai tahun 1603 – 1617. Konstruksi masjid mulai dibangun pada tahun 1609, oleh arsitek terkenal pada jaman itu, yaitu Mehmed Aga. Pada tahun 1616, masjid ini selesai dibangun.



Sultan Ahmed I membangun Masjid Biru untuk menandingi bangunan Hagia Sophiabuatan kaisar Byzantine yaitu Constantinople. Hagia Sophia berada satu blok dari Masjid Biru. Hagia Sophia dulunya adalah Gereja Byzantine sebelum jatuh ke daulah Turki Ottoman pada tahun 1453 M .
Masjid Biru yang elok nan rupawan ini, memiliki 6 menara, diameter kubah 23,5 meter dengan tinggi kubah 43 meter, dan kolom beton berdiameter 5 meter. Masjid ini adalah satu dari dua buah masjid di Turki yang mempunyai enam menara, yang satu lagi berada di Adana. Sultan Ahmed I meminta kepada Mehmed Aga untuk membuat menara yang terbuat dari emas. Kata emas dalam bahasa Turki adalah “altin”. ternyata, sang arsitek salah mendengar. Ia mengira Sultan Ahmed I ingin memiliki masjid dengan 6 menara. Kata enam dalam bahasa Turki bunyinya “alti” dan memang terdengar amat mirip dengan “altin”.


Akhirnya dibuatlah Blue Mosque dengan 6 menara, bukannya 4 menara yang terbuat dari emas. Tadinya Mehmed Aga mengira kepalanya akan dipenggal oleh Sultan Ahmed I, namun ketika selesai, konon Sultan Ahmed I justru terpukau dengan desain 6 menara yang unik itu. Akibat jumlah menara yang sama dengan Masjidil Haram di Makkah saat itu,Sultan Ahmed I mendapat kritikan tajam sehingga akhirnya beliau menyumbangkan biaya pembuatan menara ketujuh untuk Masjidil Haram.
Yang menarik, sebuah rantai besi yang berat dipasang di atas pintu gerbang masjid sebelah barat. Di masa lalu, hanya Sultan Ahmed I yang boleh memasuki halaman masjid dengan mengendarai kuda, dan rantai ini dipasang agar Sultan Ahmed I menundukkan kepalanya saat melintas masuk agar tidak terantuk rantai tersebut. Ini dimaksudkan sebagai simbol kerendahan hati penguasa di hadapan kekuasaan Ilahi.
Tidak jauh dari Masjid Biru, terdapat museum Aya Sofya. Selain terkenal dengan keindahan arsitekturnya, Aya Sofya pertama dibangun sebagai katedral, lalu diubah menjadi masjid selama 500 tahun dan sejak pemerintahan sekuler Republik Turkimenjadi museum sampai saat ini. Belum lagi istana Topkapi yang menyimpan beberapa peninggalan Rasulullah saw.



Masjid Biru, hingga kini, masih berfungsi sebagai tempat ibadah. Masuk dalam kompleks masjid terbesar di Istanbul ini, kita melewati taman bunga yang dilindungi pepohonan yang rindang. Sebuah tempat wudhu berderet di sisi depan masjid menyambut kita sebelum memasuki bagian dalam kompleks masjid.
Untuk menghormati masjid, wisatawan harus berpakaian sopan saat memasuki ruang masjid. Wanita harus mengenakan kerudung. Penjaga selalu siap mengingatkan di depan pintu masuk. Begitu sampai di dalam, sejumlah tamu Muslim melakukan shalat sunah masjid. Sementara sebagian lain memandang masjid dari bagian shaf belakang. Sebab, bagian depan hanya diperkenankan bagi mereka yang hendak bershalat.
Dari luar, tampaknya tak ada alasan karya arsitek Mehmed Aga yang dibangun pada 1609-1616 ini disebut dengan nama Masjid Biru. Barulah setelah kita masuk ke dalam, tampak bahwa interior masjid ini dihiasi 20.000 keping keramik biru yang diambil dari tempat kerajinan keramik terbaik di daerah Iznik . Kawasan Turki yang terkenal menghasilkan keramik nomor wahid berwarna biru, hijau, ungu, dan putih.
Karpet sutera yang menutup lantai masjid berasal dari tempat pemintalan sutera terbaik dan lampu-lampu minyak yang terbuat dari kristal merupakan produk impor. Banyak terdapat barang-barang dan hadiah berharga di masjid ini, termasuk Al Quranbertuliskan tangan. Keramik yang menghiasi dinding masjid bermotifkan daun, tulip, mawar, anggur, bunga delima atau motif-motif geometris. Terdapat 260 jendela di dalam masjid ini, sehingga bila kita berada didalamnya, suasananya teduh dan sejuk.
Elemen penting dalam masjid ini adalah mihrab yang terbuat dari marmer yang dipahat dengan hiasan stalaktit dan panel incritive dobel di atasnya. Tembok disekitarnya dipenuhi dengan keramik. Masjid ini didesain agar dalam kondisi yang paling penuh sekalipun, semua yang ada di masjid tetap dapat melihat dan mendengar Imam.
Alhamdulillah kecantikan Blue Mosque tambah cantik dengan hamparan bunga tulipnya.





Setelah puaas berjalan ngider dan poto poto pastinya sambpai jungkir balik. kami ke Grand Bazar dan Spicy Bazar, Hmmm harga yang murah di Spicy sih. Spicy juga gak segede Grand Bazar yang bisa slaah jalan. Di spicy ini ada toko toko yang buat pernak pernik dari kayu yang gak ada di Grand Bazar. dan ada barang di Grand bazar yang juga gak ada di spicy. di Spicy saya beli oleh oleh kopi turki, baglava dan makanan khas turki. di Grand Bazar saya beli karpet tenun .
Gak terasa malam tiba saatnya kami dinner bareng teman baru suami istri dari Afsel, Dinnernya di hotel tempat dia nginap yang tadi saya bilang. (belon nemu sih namanya) setelah puas ngobro, dan sajian makanan malam yang super nikmat. kami pamit balik ke hotel see u in afsel yaa..thank for Dinner
Malam ini kami sibuk beberes koper dan peking, besok habis sarapan kami sudah harus ke Sabiha kembali. Kami naik travel dengan biaya per orang 30 Lira. jam 9 pagi kami take off tanpa transit di doha kami tebang ke KL . waktu 7 jam perjalanana. kami sampai di KL jam 3 sore ( telat jam KL 4 jam kl gak salah), kami disambut teman dinar lagi untuk diantar makan dulu ( sbelumnya kami sudah check in dengan peswat Malindo yang harga tiketnya 612 ribu rupiah. stelah makan dan beli oleh oleh dari Kl kami buru buru untuk ke imgirasi, sepertti biasa kami juga mepet, dan dengan muka melas kami minta selak antri hahahahhaa..alhamdulillah dikasih.
See u Turki dan Kl terimakasih perjalannya, Bumi Allah memang Maha Luas, selama 10 hari itu baru sedikit tempat yang bisa kami kunjungi. Trus masih sajakah ada yang mau mengingkkari ke MAHA BESAR ALLAH SUBHANAWATAALA ??


auzubillahiminzalik..
--

ini kira kira biaya yang tercatat Biaya 10 hari ngider di Turki , ini buat backpacker macam saya ya ya, yang tidur di mushalla Bandara , :)))






foto cantik ntar ya dimasukinnnn..
seeu trip berikutnyaa 



No comments:

Post a Comment